Minggu, 29 Juli 2007

DI BAWAH BAYANG-BAYANG (REVOLUSI) SENDIRI

Tiga orang bodoh lebih baik dari satu Einstein
(film I Not Stupied)

Coba bentangkan kedua tangan anda. Pasti kamu akan mendapati 10 jari yang siap beraksi kapanpun anda mau. Tapi tunggu dulu. Secara otomatis kesepuluh jari anda akan melakukan apapun yang anda perintah, termasuk kapan dia harus bekerja sama atau sendiri(an). Kalau anda mau mengupil, maka dia akan melakukan sendiri tanpa minta bantuan yang lain, atau saat marah, menyalahkan orang lain, dia akan menunjuk dengan jari telunjuk tanpa bantuan orang lain.

Hanya sebatas begitulah kalau sendiri. Bagaimana mungkin perubahan besar terjadi kalau dilakukan hanya sebatas sendirian. Philosophy jari kita telah membuktikan, dengan bekerja sendiri hanya sebatas kekuatannya untuk mengupil atau memaki-maki orang lain.

Tapi kalau sepuluh jari itu kau satukan kekuatannya, mereka akan mampu meledakkan apapun, termasuk menjatuhkan lawan anda di ring saat ronde ke sepuluh atau dua belas di pertandingan tinjau.

Bukan cuma itu, dengan kekuatan tim jari, anda mampu menyulap semua yang berantakan menjadi indah. Atau dengan tulisan penanya yang di goreskan membuat orang marah dan keringatan. Itulah yang disebut sinergis yang dalam satu bukunya Steven Covey menempatkan kata sinergis itu sebagai tujuh kebiasaan orang-orang besar.
Jangan lupa! Penyakit kerja sama adalah sebuah ego yang selama ini ditampilkan oleh jari anda. Di mana anda menaruh cincin? Pasti di jari manis, saat mengupil, pasti pakai jari telunjuk. Saat menyanjung orang, pasti pakai jempol. Tapi saat meninjau orang, maka anda membutuhkan kepalan jari itu, kalau ego tidak kau tempatkan sebagaimana mestinya, berhati-hatilah! Ego akan menjadi salah satu penjara yang bisa mengungkungmu dari aktivisme, makanya Ali Syariati, menempatkan ego sebagai bagian dari empat penjara manusia.

Sebuah perubahan besar dimulai dari sebuah pandangan yang menggelisahkan, kecenderungan masyarakat yang jauh dari idealisme, yang melenceng jauh dari kemanusiaannya, hingga fenomena itu menelisik kesadaran kita untuk merubahnya. Olehnya perubahan harus dimulai. Ya! Dimulai dari diri sendiri, sebagaimana yang dilakukan orang-orang yang berpengaruh di zamannya. Untuk itu bercerminlah sekarang! Dimanakah titik tujuan dan dari mana mesti kita mulai, saat bercermin, katakana pada dirimu! what do you see when you look at the mirror?

Tidak ada komentar: